Huble Space Telescope
HST, atau Hubble Space Telescope, diluncurkan oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan European Space Agency (ESA) dengan pesawat ruang angkasa Discovery STS pada 25 April 1990.
HST - rilis terakhir, 2009 |
Durasi 1x orbit : 97 menit
Kecepatan orbit : 27.700 km/jam
Ketinggian : 610 km
Panjang : 13,1 meter
Berat : 11.600 kg
Panjang panel surya (kembar) : 12,19 meter
Diameter cermin utama : 2,4 meter
Diameter cermin ke dua : 0,3 meter
Lama pembuatan : 20 tahun
Biaya pembuatan : 14 kuintiliun rupiah
Teleskop ini dinamai dari nama astronom
Amerika Serikat, Edwin Powell Hubble (1889-1953), yang memelopori
pengetahuan mengenai bentuk, struktur, dan terjadinya alam semesta pada
pertengahan abad 20.
Edwin P. Hubble |
Resolusi angular HST adalah 0,05
arkdetik. Inilah yang membuat “pandangannya” sangat tajam. Bila
kemampuan mata kita seperti halnya HST, kita bisa melihat dua lalat yang
terpisah 1 meter dari jarak sekitar 4.100 km (sekitar jarak New York
City – San Francisco, ujung ke ujung Amerika Serikat).
Prinsip kerja HST sama dengan teleskop
cermin pertama yang dibuat Isaac Newton pada 1600an. Cahaya memasuki
teleskop dan mengenai konkaf (cekung) cermin utama, seperti lensa untuk
memusatkan cahaya. Semakin besar cermin, gambar akan semakin bagus. Pada
teleskop ruang angkasa ini, cahaya dari cermin utama direfleksikan ke
cermin ke dua yang ada di depan cermin utama, kemudian menembus lubang
di depan instrumen utama di belakang bidang fokus (gambar sudah
dipusatkan).
Cahaya memasuki cermin |
Cahaya memasuki cermin utama dan memusatkannya |
Cahaya memasuki cermin ke dua |
Cahaya memasuki fokus untuk dianalisis |
Seperti namanya, Hubble Space Telescope
(Teleskop Ruang Angkasa Hubble), HST adalah teleskop, tapi juga
merupakan pesawat ruang angkasa – benda yang dirancang untuk beroperasi
di ruang angkasa. Oleh karena itu, benda ini memerlukan sumber tenaga,
alat komunikasi, dan sistem kendali.
Sumber Tenaga
Panel surya (solar arrays) HST mengumpulkan cahaya dan mengubahnya menjadi listrik 5.680 Watt. Baterai yang dapat di-charge
menyediakan tenaga tambahan saat HST berada di “belakang” Bumi
(Matahari terhalang Bumi). HST memiliki enam baterai yang masing-masing
terdiri dari 22 sel berseri dengan pemanas, pengontrol, transduser (alat
pengubah satu energi menjadi energi lain), alat pengukur tekanan, dan
alat-alat yang berhubungan lainnya. Tiga baterai dipasang dalam modul
berukuran 91x81x28 cm, berbobot sekitar 209 kg. Tiap modul dilengkapi
dengan dua pegangan kuning besar untuk digunakan para astronot saat
memasukkan dan mengeluarkan modul tersebut dari teleskop saat di ruang
angkasa.
Baterai |
Alat Komunikasi
Antena yang dapat dikendalikan mengirim data ke satelit komunikasi yang disebut Tracking and Data Relay Satellite (TDRS) untuk dikirimkan kembali ke White Sands, Space Telescope Operations Control Center (STOCC) di Greenbelt, Maryland, dan ke Space Telescope Science Institute (STSci) di Baltimore, Maryland. HST mempunyai dua antena tinggi dan dua antena rendah. Data disimpan pada piringan yang kuat.
Sistem Kendali
Roda mengarahkan HST ke posisi manapun di
langit. Bila roda-roda ini berbelok ke salah satu arah, HST berbelok ke
arah sebaliknya. Sensor kendali menjaga HST tetap mengunci target. Roda
ini disebut actuator.
Sistem HST |
Orbit HST berbentuk hampir sirkular dan miring terhadap ekuator sekitar 28,5⁰, yang berarti teleskop ini tidak pernah mengorbit jauh ke utara lebih dari 28,5⁰ LU (garis lintang Cape Canaveral, Florida), atau lebih jauh dari 28,5⁰ LS (garis lintang Brisbane, Australia).
Pada awalnya, HST dilengkapi dengan Faint Object Camera, Wide-Field/Planetary Camera (WFPC), Goddard High-Resolution Spectrograph (GHRS), Faint Object Spectrograph (FOS), High Speed Photometer (HSP) dan Fine Guidance Sensors
(FGS). Saat teleskop mengorbit, cermin utama mengalami aberasi, yang
sepertinya juga terjadi saat pembuatan. Unit COSTAR (Corrective Optics
Space Telescope Axial Replacement) kemudian “diterbangkan” ke HST dengan
pesawat STS 61 pada Desember 1993 dan cermin diperbaiki di dalam
teleskop. Perbaikan ini dilakukan dengan cara “spacewalk” (“berjalan” di
ruang angkasa); pada salah satu spacewalk dari lima spacewalk.
Spacewalk |
FGS merupakan sensor optik untuk mengumpulkan informasi bagi pesawat dan juga sebagai instrumen ilmiah untuk science astrometrik. FGS terdiri dari cermin, lensa, servo (pendeteksi error),
prisma, pemecah sinar, dan tabung pengganda gambar. Ada 3 FGS dalam
HST, yang ditempatkan dengan jarak 90⁰ satu sama lain. Dua FGS berfungsi
untuk mencari target dan mengarahkan teleskop ke target, dan mengunci
target tersebut. FGS ke tiga berfungsi sebagai alat astrometri.
FGS |
Para astronot juga mengganti panel surya, memperbaiki alat-alat elektronik, meng-install prosesor baru, mengganti WFPC dengan yang baru, meng-install magnetometer, memindahkan HSP dan meng-install alat untuk GHRS. Hasil peng-install-an COSTAR ternyata di luar dugaan. Gambar yang dihasilkan HST benar-benar menakjubkan.
Pada Februari 1997, kru Discovery STS 82 melakukan perbaikan rutin (dengan spacewalk). GHRS dan FOS diganti dengan Space Telescope Imaging Spectograph serta gabungan Near-Infrared Camera dan Multi-Object Spectrometer. Astronot juga mengganti FGS dan alat lain, meng-install peralatan elektronik optik, dan mengganti roda HST. Pekerjaan lain yang dilakukan adalah memasang pelindung panas yang baru.
Komponen engineering HST |
Komponen science HST |
STIS merupakan spektograf berkualitas tinggi yang mengspektografi jangkauan warna UV dengan infrared. STIS di-install
pada 12 Februari 1997. Spektograf ini beroperasi selama sekitar 65.000
jam (7 tahun 171 hari), dan berhenti pada 3 Agustus 2004. STIS berada
dalam safe mode dan diperbaiki di misi perbaikan selanjutnya.
Near-Infrared Camera and Multi-Object Spectrometer,
atau NICMOS, menghasilkan citra dengan filter besar, medium, dan kecil,
serta polarimetri citra yang besar, citra koronografik, dan
spektroskopi untuk menangkap cahaya yang sangat lemah, yang berpanjang
gelombang 0,8-2,5 mikro. NICMOS mempunyai tiga saluran kamera yang
berdekatan namun tidak saling menempel, yang mempunyai “ruang pandang”
masing-masing.
Perbaikan selanjutnya direncanakan pada
2000, namun karena giroskop rusak parah, misi perbaikan dilakukan pada
Desember 1999. Giroskop merupakan alat untuk mengarahkan pesawat. Giros,
atau giroskop, mengatur kecepatan gerakan HST ketika teleskop ini
mengubah arah dari satu target (bintang atau planet) ke target lain.
Giros juga mengontrol teleskop saat ilmuwan sedang mengamati target.
Sebelumnya, pada 13 November 1999, HST diposisikan dalam “safe mode”
karena rusaknya giroskop ke empat. Misi perbaikannya dibagi dua, dan
yang ke dua dilakukan pada 2001. Discovery STS 103 diluncurkan pada
Desember 1999. Para astronot meng-install
enam giros yang baru, peralatan temperatur/listrik, komputer baru yang
20 kali lebih cepat dan memorinya enam kali lipat dari sebelumnya,
perekam digital baru, transmiter radio, dan FGS yang baru. Misi spacewalk ini juga memasang penyekat pada bagian HST.
Giroskop |
Salah satu komponen giroskop |
Misi selanjutnya, pada Maret 2002 dengan pesawat Columbia STS 109, memasang panel surya baru dan meng-install Advanced Camera for Surveys (ACS), Cosmic Origins Spectograph (COS), dan WFC 3 yang menggantikan WFPC 2.
ACS dipasangkan pada 1-12 Maret 2002.
Dengan “jarak pandang” yang luas, kualitas gambar yang tinggi, dan
sensitivitas yang tinggi, ACS 10 kali lebih “tajam” dari pendahulunya
(WFPC 2). ACS sudah tidak beroperasi pada Januari 2007.
ACS |
COS merupakan spektograf beresolusi
medium yang didesain untuk mengamati area UV dari spektrum
elektromagnetik. Pengamatan area UV dilakukan untuk mengetahui objek
berenergi tinggi seperti bintang muda panas dan quasi-stellar objects (QSO; benda mirip bintang). COS juga berfungsi untuk menentukan komposisi dan sifat objek intergalaksi dan interbintang.
COS |
COS |
WFC 3 |
WFC 3 |
Pada 16 Januari 2004, NASA membatalkan misi ke empat, misi terakhir ke HST. NASA sudah menyiapkan pengganti HST, James Webb Space Telescope
(JWST), teleskop infra merah raksasa dengan cermin utama berdiameter
6,5 meter, yang rencananya akan diluncurkan paling lambat pada 2014.
JWST |
Beberapa contoh penemuan menarik yang dihasilkan HST:
- Bentuk detail sekitar 300 galaksi pada cluster berjarak 5 milyar tahun cahaya.
- Black hole yang sedang “bekerja” pada inti galaksi elips raksasa NGC 4261, berjarak 45 juta tahun cahaya di konstelasi Virgo.
- Pembentukan bintang-bintang baru.
- Gelembung gas yang keluar dari bintang (Nova Cygni, yang meledak pada 19 Februari 1992).
- Hingga 1996, HST sudah menemukan sekitar 50 milyar galaksi.
Sumber:
http://www.antares-astronomyfreak.blogspot.com/2011/02/hubble-space-telescope.html
Sumber:
http://www.antares-astronomyfreak.blogspot.com/2011/02/hubble-space-telescope.html
Komentar
Posting Komentar